Evolusi Lakon cerita wayang

Jumat, 30 Maret 2012


Lakon cerita wayang dengan alasan untuk menjawakan budaya, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah cerita­cerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan.

Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari cerita pakem.

Pada zaman sekarang selain lakon cerita wayang pakem, wayang carangan, wayang sempalan, dimasukkan juga lakon-lakon cerita yang benar-benar jauh dari pakem. Hal itu didasarkan pada apa tujuan digelarnya wayang tersebut. Lakon cerita ada yang diambil dari keadaan masyarakat sekarang, mengenai tokoh/pejabat negara, mengenai kenakalan remaja, mengenai kesehatan dengan tujuan memberikan penyuluhan, dan bahkan untuk tujuan politik tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.